Gunungsari adalah desa wisata berbasis budaya di Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Tema budaya yang diusung terbilang cukup komprehensif sesuai dengan 10 (sepuluh) obyek pemajuan kebudayaan berdasarkan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan No: 5 Tahun 2017, meliputi : a. tradisi lisan; b. manuskrip; c. adat istiadat; d. ritus; e. pengetahuan tradisional; f. teknologi tradisional; g. seni; h. bahasa; i. permainan rakyat; dan j. olahraga tradisional. 10 obyek pemajuan kebudayaan tersebut diwujudkan dalam bentuk atraksi budaya, edukasi budaya,dan beragam kuliner.

Desa wisata Gunungsari telah ditetapkan oleh Bupati Madiun sebagai salah satu dari sebelas Desa Wisata Pertama di Kabupaten Madiun sejak bulan Agustus 2016 silam. Pengelolanya adalah Pokdarwis Setopuro Desa Gunungsari yang mulai terbentuk sejak tahun 2015 dan baru ditetapkan secara resmi oleh Kepala Desa Gunungsari pada tahun 2017.

A. Pasar Pundensari

Destinasi utama di Desa Wisata Gunungsari adalah Pasar Wisata Kuliner  Tradisional Pundensari. Di lokasi tersebut pengunjung dapat menikmati aneka ragam makanan dan minuman tradisional dengan atmosfer suasana pasar tradisional / tempo dulu. Selian itu, pengunjung pasar  juga disuguhi permainan rakyat, kuis berhadiah dan kesenian tarian Jawa yang dibawakan oleh seluruh pedagang dan pengelola pasar.

B. Paket Wisata Budaya Jawa

Paket Wisata Budaya Jawa desa wisata Gunungsari merupakan sebuah produk pariwisata yang berisi aktivitas / kegiatan edukasi pengenalan budaya Jawa. Pengunjung tidak hanya sekedar menikmati atau mengamati sebuah bentuk atraksi wisata, namun justru ikut serta terlibat di dalam atraksi yang disuguhkan. Diantaranya atraksi di Omah Jarik, atraksi di Omah Udeng, atraksi di Omah Kriya Janur, atraksi di Omah Aksara Jawa, atraksi di Omah Nyerat Lontar dan Museum Tematik Periodik Purabaya.

Pengunjung dapat memilih sendiri jenis-jenis paket wisata budaya yang ditawarkan sesuai dengan keinginannya.

C. Sajian Rajamangsa Mantyasih

Sajian ini merupakan salah satu bentuk kekayaan kuliner asli Tanah Jawa. Penentuan sajian ini melalui proses penelitian, pengkajian dan uji coba yang mendalam. Sajian hidangan Rajamangsa Mantyasih adalah sajian bagi Raja maupun keluarganya yang disadur berdasarkan literasi dari Prasasti Mantyasih abad ke-9 Masehi, dimana makanan di Tanah Jawa masih asli belum tersentuh oleh komoditi asing yang dibawa para penjelajah laut dari Eropa. Keunikan sajian ini terletak pada : a. keaslian bahan olahan dan bumbu rempahnya, b. keaslian proses memasaknya / mengolahnya (manual dan tradisional), dan c. keaslian aroma dan cita rasanya seperti berabad-abad silam.

D. Suvenir Manuskrip Jawa Lontar

Bukan untuk atraksi saja, kegiatan manuskrip aksara Jawa Lontar juga merupakan sebuah proses karya yang menghasilkan suvenir unik dan langka. Suvenir ini berupa gantungan kunci, pembatas halaman buku, piagam / sertifikat  / akte kelahiran, perkawinan, wisuda kelulusan dan lain sebagainya. Suvenir ini bersifat ‘custom’ artinya dibuat sesuai karakter dan keinginan pemesan.

E. Inovasi Desa Wisata Digital

Pokdarwis Setopuro telah berinovasi menciptakan aplikasi berbasis android untuk layanan pemanduan wisata dan belanja di desa Gunungsari. Aplikasi ini dapat menuntun pengunjung ke semua lokasi wisata, produsen UKM dan berbagai penyedia layanan jasa di desa Gunungsari. Aplikasi ini sudah dapat diunduh melalui Play Store / Google Play.

F. Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata / Desa Wisata

Hanggar pengolahan sampah di desa wisata Gunungsari telah beberapa kali menjadi tempat edukasi dan studi banding dari berbagai kelompok / lembaga / instansi pemerintah untuk mendapatkan pembelajaran dan metode penanganan sampah. Dengan memiliki unit pengelolaan sampah sendiri, diharapkan desa wisata Gunungsari mampu menjadi destinasi wisata yang ramah lingkungan dan bebas sampah yang selama ini menjadi masalah besar bagi pengelola destinasi wisata maupun desa wisata.

Selamat berkunjung di desa kami, Desa Wisata Budaya Gunungsari - Madiun